Buat lu-lu pada yang mungkin
sepantaran sama gua atau lebih tua yaaaa beberapa tahun. Mendengar nama
Playstation adalah sebuah kesenangan tersendiri. Dari sebuah kata ‘Playstation’
mungkin akan banyak hal yang keluar dari otak, kenangan manis pertama kalu
bersinggungan sama konsol ini, atau mungkin kenangan pahit tinggal kelas karena
kebanyakan main konsol ini, who knows?
Playstation adalah sebuah konsol
game yang sangat digandrungi di Indonesia, kalau boleh jujur, menurut gua
konsol ini adalah konsol paling terkenal di Indonesia, ada suatu masa dimana
tiap game konsol pasti disebut dengan sebutan playstation oleh orang yang awam.
Pemukulan rata penyebutan konsol game dengan sebutan playstation ini tak lepas
dari peran playstation generasi pertama dan kedua (PS1 dan PS2) yang booming di
pasaran Indonesia pada zamannya (yang juga dibantu dengan maraknya penjualan cd
game/kaset bajakan yang harganya hanya sepersepuluh harga kaset asli).
Sebenernya tulisan ini adalah
sebuah tulisan nostalgia gua dengan konsol keluaran Sony ini. Walaupun pertama
kali gua bersinggungan dengan dunia game bukan melalui konsol PS1 (konsol
pertama gua adalah reboot NES yang dijual dengan nama SPICA keluaran Taiwan).
Tapi gua punya banyak kenangan sama konsol PS2 karena gua tumbuh bersama konsol
itu, hal inilah yang menjadikan gua kurang ‘ngeunah’ sama konsol PS generasi
selanjutnya karena gua gak main secara intense lagi seperti dulu.
Anyway, langsung aja kita bahas
2 konsol Playstation paling berkenan buat (dan menurut) gua!
Playstation 1
![]() |
Gua mainnya yang tipis, bukan yang tebel |
Konsol ini adalah konsol norak
gua yang pertama. Norak dalam artian gua baru sadar bahwa game bisa sekeren,
sedetail, dan semenyenangkan ini dimainkan ketika tampilannya menjadi 3
dimensi. Kalau lu terlalu muda dan baru mulai main Playstation semenjak zaman
PS3, mungkin lu bakalan bilang bahwa grafik PS1 jelek. Secara teknologi iya,
gua mengakui itu, tetapi grafik polygon kasar PS1 itu punya ruangan tersendiri
di kepala gua dan mungkin orang-orang yang mengikuti perkembangan playstation
dari pertama. Di kepala dan imajinasi kami, grafik polygon itu gak kalah kok
sama grafik PS4 yang ditampilin di TV 4K.
PS1 adalah sebuah konsol yang
memberikan pengalaman bermain game secara 3D bagi banyak platform. Walaupun
waktu itu ada Nintendi 64, tapi sayangnya gua gak pernah megang konsol ini
secara langsung sampai bertahun kemudian, jadiiii, secara subjektif gua akan
mengatakan bahwa PS1 adalah pengayom gua sebagai gamers di masa-masa awal, yang
mengenalkan gua pada berbagai games dan genre.
![]() |
Ini Crash Bandicoot di PS1, coba bandingin sama yang remake di PS4 |
Gua masih inget gimana dulu Crash
Bandicoot menurut gua adalah sebuah game platformers yang revolisioner. Padahal
grafiknya cupu banget, tapi disinilah gua mengenal bahwa game petualangan
walaupun linear bisa seasyik ini. kalau lu tanya jalan ceritanya gua bakal
bilang FUCK! gua gak ngerti apaan cerita game itu, gua cuma tau melalui
pengalaman bahwa bermain Crash Bandicoot itu seru!
Emang subjektif banget sih, tapi
itu adalah perasaan yang gua alami dengan Crash Bandicoot dan puluhan judul
serta genre game di PS1. Kenikmatan sederhana yang datang dari sebuah game
karena pengalaman bermain, grafis 3D, dan imajinasi gua yang menjadikan grafis
3D sederhana itu jadi real.
Cuma emang gak bisa dipungkiri
bahwa konsol ini adalah sebuah pionir pembuka bahwa industry video games akan
berkembang dan memiliki masa depan yang cerah nantinya. Kayaknya pas jaman ini
juga deh mulai muncul stigma kalau kebanyakan main game jadi bodoh dan
dampaknya orang tua jadi banyak yang ngelarang anaknya main game.
Playstation 2
![]() |
Nah, kalo yang ini gua main yang tebel, bukan yang tipis. |
Here it is, The Best Console
Ever! Gua rasa sampe saat ini belum ada yang bisa menandingi kedigdayaan konsol
ini baik di Indonesia ataupun dunia. PS2 adalah sebuah konsol yang fenomenal,
kenapa fenomenal? Sebenernya sama seperti PS1 pengalaman bermain adalah senjata
utama dari PS2, pengalaman bermain ini didukung dengan perbaikan grafik yang
menjadi jauh lebih baik dari PS1 (pada jamannya).
Kalo bisa gua gambarin dari
memori gua, lonjakan grafis dari PS1 ke PS2 itu berasa kaya bumi dan langit.
Mungkin contohnya kalo grafik PS1 kaya gambar yang digambar pake tangan, terus
kalau PS2 itu grafiknya kaya lu liat foto.
PS2 juga menjadi ladang revolusi
beberapa genre video games. Salah satu game yang paling revolusioner pada zaman
itu adalah serial Grand Theft Auto (GTA). GTA adalah serial video games pertama
yang membuka jalan kepada game-game berjenis “open world adventure”. Pada waktu
itu kebanyakan game petualangan masih menuntut pemian untuk memainkan game tersebut
secara linear, dalam artian pemain tidak dapat melakukan eksplorasi secara
mendalam di peta permainan yang disediakan karena sudah di setting hanya satu
arah saja.
![]() |
Ini GTA di PS1, cameranya bird eye alias dari atas |
Tetapi GTA datang dengan sebuah
gebrakan baru, pemain tidak diharuskan menyelesaikan tugas/misi yang ada di
dalam game tersebut. Pemain diberikan kebabasan untuk berpetualang dan
melakukan aktivitas-aktivitas lain tanpa harus mengikuti alur cerita yang ada.
Sejatinya formula ini sudah
diterapkan sejak zaman PS1 tetapi GTA pada zaman tersebut belum dapat
memaksimalkan konsep tersebut karena keterbatasan teknologi dan alat. GTA pada
zaman PS1 bukanlah game dengan grafik yang bagus, walaupun sudah berkonsep open
world, GTA PS1 menyajikan permainan ini secara over head camera view
(karakter/game dilihat dari atas) sehingga kurang realistis.
Ketika GTA 3 muncul di PS2 dan
mengganti perspektif kamera menjadi pandangan orang ke 3 (kita dapat melihat
karakter secara 360 drajat) serta merombak grafiknya menjadi full 3 dimensi
maka dimulailah era kejaan GTA hingga sekarang.
![]() |
GTA V emang bagus, tapi belum seiconic GTA San Andreas! |
Tetapi kedigdayaan GTA di PS2
mencapai puncaknya ketika serial GTA San Andreas dilepas ke pasaran. Dengan
menampilkan map permainan yang lebih besar, kegiatan sampingan yang lebih
banyak, serta cerita yang lebih panjang dan kompleks dari serial terdahulu (GTA
3 dan Vice City) GTA SA sukses menjadi
salah satu judul game yang juga ikut mendongkrak penjualan PS2.
Gua juga masih inget selain GTA SA,
salah satu hal yang menjadikan PS2 tumbuh bak jamur di musim hujan khususnya di
Indonesia adalah game Winning Eleven. Winning Eleven merupakan game sepak bola
keluaran konami yang sangat amat banget digandrungi di Indonesia, Winning
Elven/WE adalah katalis tumbuhnya berates-ratus rental PS2 di Indonesia, baik
di kota besar atau di daerah-daerah lainnya.
![]() |
In case lu mau liat rental PS2 from way back then! |
Playstation 2 dan Playstation 1
adalah sebuah konsol yang berkenan di hati banyak orang karena berhasil
merevolusi banyak aspek video games, ditambah dengan kenangan-kenangan personal
akan judul-judul game yang pernah dimainkan menjadikan dua konsol ini masih
disayang oleh mereka yang masih menyimpan konsolnya.
Walaupun dari segi grafis kalah
telak dengan PS3, PS4, bahkan PS5 yang akan datang. Tetapi memori gamers yang
tumbuh bersama konsol ini masih tetap lekat. Belum lagi ada 1 hal yang
sepertinya belum bisa ditandingi oleh PS generasi terbaru. PS generasi terbaru
yang mulai berfokus kepada multiplayer online terasa hambar, padahal ketika
zaman PS1 dan PS2 berjaya, multiplayer hanyalah sesimple mengajak teman ke
rumah, mencolok stik di port 2, kemudian bermain split screen sembari
bersenang-senang bersama kawan yang nyata dan ada di samping kita, bukan
virtual :) .